BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Friday, August 21, 2009

Kod Babi Pada Makanan

*Penting Untuk Umat Islam Oleh Dr. M. Anjad Khan* 

Salah seorang rakan saya bernama Syeikh Sahib bekerja sebagai pegawai di Badan 

Pengawasan Ubat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya adalah mencatat 
semua mereka barang, makanan dan ubat-ubatan. 
 
Produk apa pun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan 
produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat izin dari Badan pengawas Ubat dan 
Makanan Perancis dan Syeikh Sahib bekerja diBadan tersebut bahagian QC, oleh 
sebab itu dia mengetahui pelbagai jenis bahan makanan yang dipasarkan. 
 
Banyak daripada bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah namun ada 
juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematik seperti E-904, E-141. Awalnya, 
saat Syeikh Sahib menemukan bentuk matematik tersebut, dia ingin tahu dan kemudian 
menanyakan kod matematik tersebut kepada seorang Perancis yang berwenang 
dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab "KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN 
JANGAN BANYAK TANYA. 
 
Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Syeikh Sahib dan dia kemudian 
mula mencari tahu kod matematik tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata apa yang dia temukan cukup memeranjatkan kaum Muslimin di dunia
Hampir di seluruh negara barat termasuk Eropah, pilihan utama untuk daging adalah 
daging babi. Penternakan babi sangat banyak di negara-negara tersebut. Di Perancis 
sendiri jumlah penternak babi mencapai lebih dari 42,000. 
 
Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan 
haiwan lainnya. Namun orang Eropah dan Amerika berusaha menghindari lemak-
lemak tersebut. 
 
Kemudian yang menjadi pertanyaan sekarang; di manakah lemak-lemak babi tersebut? 
Jawapannya adalah: Babi-babi tersebut dipotong di tempat perniagaan (secara) 
kecil-kecilan dalam pengawasan Badan POM dan yang memusingkan badan babi 
tersebut adalah untuk membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi. 
Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut dibakar. 
 
Kemudian mereka berfikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal 
kajian, mereka membuat sabun dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil. 
 
Lemak-lemak tersebut diproses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa dan 
dipasarkan Dalam pada itu negara-negara di Eropah memperlakukan aturan yang 
mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan, ubat-ubatan harus dicantumkan 
pada kemasan.
Oleh karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig 
Fat (lemak babi) pada kemasan produk. Mereka yang sudah tinggal di Eropah selama 
40 tahun terakhir ini mengetahui hal tersebut. 
Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara 
Islam pada saat itu sehingga menimbulkan deficit perdagangan bagi negara pengeksport. 
 
Menoleh ke masa lalu, jika anda hubungkan dengan Asia Tenggara, anda mungkin 
tahu tentang faktor yang menimbulkan perang saudara. Pada saat itu, peluru senapang 
dibuat di Eropah dan diangkut ke belahan benua melalui jalur laut. Perjalanannya 
memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk 
mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerosakan karena terkena air laut. 
 
Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. 
Lapisan lemak tersebut harus digigit dengan gigi terlebih dahulu sebelum digunakan. 
Saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai ke telinga tentera yang 
kebanyakan Muslim dan beberapa Vegetarian (orang yang tidak makan daging), maka 
tentera–tentera tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara 
(civil war). 
 
Negara-negara Eropah mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan 
penulisan lemak babi dalam kemasan dengan menuliskan lemak haiwan. Semua orang 
yang tinggal di Eropah sejak tahun 1970 -an mengetahuinya. 
Saat perusahaan produsen ditanya oleh pihak berwenang dari Negara Islam mengenai 
lemak haiwan tersebut, maka jawapannya bahawa lemak tersebut adalah lemak sapi 
(lembu) & domba, walaupun demikian lemak-lemak tersebut haram bagi Muslim 
kerana penyembelihan haiwan ternak tersebut tidak mengikuti syariat Islam. Oleh 
karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara 
Islam. 
 
Sebagai akibatnya, pengusaha produk menghadapi masalah kewangan yang sangat 
serius kerana 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produknya ke negara 
Islam, di mana laba penjualan ke negara Islam bisa mencapai jutaan dolar. 
 
Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya diketahui 
oleh Badan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya. Kod tersebut diawalkan 
dengan kod E-CODES. E-INGREDIENTS ini terdapat di banyak produk perusahaan 
multinasional termasuk pasta gigi, sejenis permen karet, coklat, gula-gula, biskut, 
makanan dalam tin, buah-buahan dalam tin dan beberapa multi vitamin dan masih 
banyak lagi jenis produk makanan & ubat-ubatan lainnya. 
Semenjak produk-produk tersebut di atas banyak di konsumsi [penggunaan barang-
barang (spt hasil pertanian, perusahaan, dll)]. oleh negara-negara Muslim, kita sebagai 
masyarakat Muslim tidak terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit masyarakat 
yakni hilangnya rasa malu, kekerasan dan seks bebas. 
 
Oleh itu, saya mohon kepada semua umat Islam untuk memeriksa terlebih dahulu 
bahan-bahan produk yang akan kita konsumsi dan mencocokkannya dengan daftar 
kod E-CODES berikut ini. Jika ditemukan kod-kod berikut ini dalam kemasan produk 
yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kod-kod 
tersebut dibawah ini mengandung lemak babi. 
 


p/s: Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat Islam untuk mengikuti syariat Islam 
dan juga memberitahukan informasi ini kepada saudara kita. 

0 comments: